Talas memang umbi-umbian yang tak asing bagi masyarakat
kita. Terutama orang-orang desa seperti saya. Sebagai
sumber penghasil karbohidrat non beras talas
mempunya kandungan serat yang tinggi.
Sehingga baik bila dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang berdiet, karena bisa
membantu me-manage berat badan dan melancarkan
buang air besar.
Selain umbinya, daun
dan batang talas juga kerap dimanfaatkan manusia. Daunnya selain dijadikan pembungkus
makanan (sering disebut buntil) juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan obat.
Sementara batang mudanya dijadikan sayur.
Tapi jangan keliru
memasak keladi ya? Meski tergolong dalam suku talas-talasan tetapi keladi dan
talas itu berbeda lho. Nah, berikut ini perbedaan
keladi dengan talas :
Keladi
|
Talas
|
- Masuk dalam genus Caladium
Contoh
: Caladium Bicolor
www.easybloom.com
- Keladi sejati jarang membentuk umbi yang besar
- Tingginya tidak lebih dari 1 m
- Digunakan sebagai tanaman hias
- Tidak boleh dikonsumsi, karena semua bagiannya
beracun
|
-
Masuk dalam
genus Colocasia
Contoh
: Talas bogor (Colocasia
giganteum Hook), taro (Colocasia Esculenta)
http://aguskrisnoblog.wordpress.com
-
Menghasilkan
umbi yang cukup besar
-
Tinggi bisa
melebihi 1 m
-
Dimanfaatkan
sebagai bahan pangan
-
Hampir 90%
bagiannya bisa dimakan
|